Langsung ke konten utama

GOALS BARU DI TAHUN 2024, JADI CONTENT CREATOR?

 

Mimpi jadi content creator (Unsplah/TheRegisti)

Hai hai, sudah masuk tahun 2024, nih!

Kayaknya, setiap orang punya mimpi baru di setiap tahun baru yang biasa disebut resolusi. Lantas, apa sih mimpiku atau golas baruku di tahun 2024 ini?

Yup, satu goals yang dari tahun 2023 ingin aku raih adalah jadi content creator. Di mana, aku ingin mengembangkan akun sosial mediaku sebagai platform untuk menjadi content creator. 

Namun, dalam hal ini, artian content creator secara sempit adalah membuat konten-konten video menarik yang kemudian aku bagikan ke akun sosial media, misalnya Instagram dan TikTok.

Sebenarnya, sudah lama aku ingin memproduksi video atau konten menarik untuk dipublikasikan ke akun sosial mediaku sendiri. Namun, masih banyak perasaan tidak pede dengan hasil editan dan gambar yang aku ambil.

Ditambah, di tahun 2023 juga aku mengalami kendala. Di mana, ponsel yang aku gunakan satu-satunya untuk memproduksi konten malah rusak dan mati total.

Akibatnya, sudah hampir 5 bulan aku tidak memegang ponsel, hingga Januari 2024 ini. Oleh karena itu, rencana produksi konten lagi-lagi terhambat. 

Jujur, keputusanku untuk tidak membeli ponsel baru dalam jangka waktu yang cepat adalah karena pertama, aku tidak punya cukup uang untuk membeli ponsel baru yang aku inginkan. 

Uang tabungan ada, tetapi aku rasa aku tidak perlu menggunakan uang tabunganku untuk membeli hp baru. Ditambah, hp yang rusak itu adalah hp hasil mencicil di olshop yang cicilannya masih berlajan, meski ponselnya sudah mati total. Nahas memang. 

Hal itu tentu membuatku semakin berpikir untuk tidak mengganti ponsel dulu sebelum cicilannya semuanya aku bayar. 

Kedua, anggap saja ini sebagai cara untuk menghukum keteledoran diri sendiri. Aku pantas tidak memegang ponsel dalam kurun waktu tersebut karena kesalahan yang aku buat hingga menyebabkan ponsel sebelumnya rusak.

Toh, aku masih bisa memantau akun sosial mediaku sendiri menggunakan laptop. Meskipun, akibatnya aku jarang posting konten terbaru di sosial mediaku. 

Akan tetapi, ada efek positif yang aku rasakan karena berbulan-bulan tidak menggunakan ponsel. Aku jadi punya waktu lebih banyak untuk diri sendiri, di antaranya mulai membaca buku, kembali menulis di blog, melanjutkan naskah novel yang terbengkalai bertahun-tahun, dan masih banyak lagi.

Ada banyak buku yang aku beli dari tahun 2020 dan belum aku baca. Pada akhir tahun 2023, aku sudah mencicil sebagian dari buku-buku tersebut untuk ku baca. Sisanya, akan aku baca seiring berjalannya tahun 2024.

Selain itu, blog yang sudah aku anggurin bertahun-tahun akhirnya kembali aku sentuh. Dengan komitmen, aku bisa mengisi satu konten per bulannya di blog ini. Tidak peduli apa isinya, aku hanya ingin melatih konsistensi diri aja.

Ditambah, aku punya banyak waktu mengedit ulang novelku yang terbit di Wattpad beberapa tahun lalu dan melanjutkan kisahnya. Terakhir aku perbarui novel tersebut adalah pada tahun 2022.

Lalu, pada akhir 2023 lalu, aku mengedit beberapa bagian dan mengunggahnya ulang di Wattpad. Selain itu, aku juga membuat timline perencanaan kapan novel itu akan aku selesaikan dengan pengembangan ide-ide yang baru.

Targetku, novel yang rencananya ditulis sebanyak 20-25 part itu akan rampung pada pertengahan tahun 2024. Doakan aku, ya!

Rencananya, setelah menyelesaikan novel tersebut, aku juga akan segera menggarap novel dengan premis berbeda. Kebetulan, aku sudah menemukan premis awal yang menurutku cukup menarik. Doakan aku agar konsisten ya. hihihi

Hemmm malah muter-muter deh pembahasannya.

Oke balik lagi ke goals yang ingin aku capai di tahun ini terkait jadi content creator.

Jadi, aku sudah menemukan konsep yang ingin aku gunakan sebagai niche atau spesialisasi yang aku rasa cocok dengan diriku.

Konsep yang ingin aku gunakan untuk konten di akun sosial mediaku adalah "Cozy bedroom."

Konsepnya, aku akan mendekorasi kamarku senyaman dan seestetik mungkin dan menambahkan proyektor di dalamnya sebagai bagian dekorasi.

Aku ingin membagikan konten-konten atau tontotan menarik yang aku saksikan melalui proyektor tersebut dan membagikannya ke sosial media. 

Jujur, sebelumnya aku senang membagikan konten yang menurutku menarik atau lucu di Instagram Story. 

Di sini, aku berusaha membagikan acara atau film yang aku tonton melalui kemasan kamar yang nyaman dengan penampilan proyektor di dalamnya.

Mungkin, ini adalah gambaran konsep yang bisa aku bagikan sebagai referensiku membuat konten nantinya:

Pinterest

Jujur, aku bukan orang yang rajin datang ke tempat baru dan mengumpulkan footage sebanyak-banyaknya untuk dijadikan konten. 

Aku juga tidak begitu pede dengan menampilkan diriku sendiri di depan kamera. Jadi, menurutku ini adalah salah satu jalan keluar di mana aku ingin membuat konten dan aku merasa nyaman menjalaninya.

Sebagai orang yang introver, aku suka berada di dalam kamar dan menghabiskan waktu menonton acara atau film yang menarik sepanjang hari. 

Jadi, aku yakin dengan keputusanku ini untuk memulai menjadi konten kreator dengan konsep seperti ini. Di mana, aku tidak perlu memperlihatkan wajahku sesering mungkin dan aku hanya perlu berdiam diri di kamarku yang nyaman.

Tentu saja, banyak persiapan yang harus aku lakukan terlebih dahulu, seperti membeli ponsel baru misalnya, huhu

Selain itu, aku juga harus membeli sejumlah printilan dekorasi kamar agar menjadi estetitik, terutama proyektor yang akan aku gunakan sebagai senjata utama dalam rencana ini. 

Doakan semoga aku dilimpahi banyak rezeki sehingga aku bisa membeli semua peralatan yang diperlukan untuk mewujudkan mimpiku di tahun 2024 ini, ya!

Semoga, kalian juga bisa mewujudkan apa yang kalian impikan di tahun ini. Amiinnn ✌✌









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah Sampah Menjadi Batik: Perjalanan Desa Sejahtera Astra Singkawang

Ilustrasi membatik/unsplash (Mahmur Marganti) Desa Sejahtera Astra Singkawang telah membuktikan bahwa inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Pada tahun 2025, inisiatif berbasis komunitas ini dengan bangga meraih Juara Kedua di Festival Astra 2025 dalam kategori Inovasi Kewirausahaan Berbasis Komunitas. Prestasi mereka menunjukkan bagaimana kreativitas, kearifan lokal, dan kepedulian lingkungan dapat memberdayakan perekonomian pedesaan sekaligus melindungi alam. Dari Desa Kerajinan Menjadi Pelopor Berkelanjutan Desa Sejahtera Astra Singkawang adalah komunitas yang berkembang pesat dan dikenal akan kerajinan serta produk keseniannya. Karya unggulan dari Desa Sejahtera Astra Singkawang adalah kain batik dan produk turunannya yang telah menjadi simbol kebanggaan budaya sekaligus ketahanan ekonomi.  Dengan meningkatnya permintaan batik, masyarakat melihat peluang tidak hanya untuk memperluas produksi, tetapi juga untuk mengatasi tantangan lingkungan yaitu, pengelolaan samp...

HP Menghancurkan Segalanya!

Yahh, judul sudah menggambarkan segalanya. Gara-gara aku megang hp lagi setelah 6 bulan, semua plan-ku di awal molor dan hancur. Pertama, gara-gara aku sudah membeli hp baru, blog ini terlantar 2 bulan. Awalnya, aku berjanji akan komitmen ngisi blog ini setidaknya sebulan sekali. Tapi, apa kenyataannya? Aku nganggurin blog ini selama 2 bulan. Woooww Kedua, aku juga janji akan menyelesaikan naskah novelku di pertengahan tahun. Tapi, kenyataannya? Belum ada progress naskah terbaru yang bisa aku unggah di laman Wattpadku.  Jujur, aku nggak seluruhnya menyalahkan hp. Ini semua tentu aku yang terlena dengan scroll sosmed, main game yang baru aku install dan berselancar di dunia maya.  Aku sudah lupa dengan janji dan komitmen yang udah aku buat sebelumnya. Sungguh mengecewakan. Huff...  Nggak cuma 2 kekacauan di atas. Aku juga sudah tidak menyentuh buku lagi. Padahal, sebelumnya aku bisa membaca satu buku dalam seminggu. Ini sungguh mengecewakan. Sekali lagi menghela napas. Tap...

KENAPA KITA BARU KERJA TAPI UDAH DISURUH MIKIRIN PENSIUN?

  Kerja untuk pensiun (unsplash/Marten Bjork) Aku baru saja kerja sebagai pegawai kontrak di sebuah media online yang cukup ternama di Indonesia. Namun, situasi kurang mengenakkan terjadi beberapa waktu lalu. Tiba-tiba saja, perusahaan melakukan lay off ke sejumlah pegawai. Hal itu tentu membuat gonjang-ganjing seisi kantor.  Sebenarnya, bukan itu yang mau aku komentarin. Tapi, lebih kepada sisi, kenapa kita baru kerja tapi dipaksa untuk pensiun? Memang, sebenarnya aku sudah bekerja di perusahaan yang bersangkutan sejak 2018 lalu sebagai kontributor lepas hingga editor lepas.  Namun, keberuntungan memihakku hingga akhirnya setelah 4 tahun bekerja sebagai freelancer , mereka menawariku posisi sebagai karyawan kontrak. Akan tetapi, baru berjalan setahun aku bekerja sebagai karyawan kontrak, banyak pegawai yang di- lay off dan tiba-tiba tidak memiliki pekerjaan tetap lagi. (Aku tidak tahu, apakah mereka punya kerjaan sampingan atau yang lainnya). Jujur saja, ini membuatku...