Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

SELAMAT HARI KARTINI

Hari kartini (Unsplash/Camille Bismonte) Kemarin itu Hari Kartini, 21 April.  Bicara tentang hari   Kartini, pasti identik dengan   perempuan-perempuan hebat   di luar sana   yang dianggap   sebagai pelopor sesuatu, atau perempuan-perempuan yang   memiliki banyak prestasi. Tapi bagi kita yang notabenenya adalah seorang anak. Kita nggak pernah   jauh-jauh merepresentasikan sosok Kartini,   pasti yang   terlintas di benak kita ialah   sosok seorang “Ibu”. Padahal ibu kita nggak punya prestasi apa-apa. Bukan sebagai pelopor sesuatu juga. Tapi ibu bagi kita, terutama bagi gue adalah juara.  Terlalu banyak alasan kenapa ibu itu juara, mungkin kapan-kapan gue bakal bahas. Tapi versi gue ya.

PANGGIL AKU OPPA SEKALI LAGI

Cerpen Panggil aku Oppa Sekali Lagi (Canva) “so shine bright tonight, you and i we’re beautiful like diamonds in the sky eye to eye, so alive we’re beautiful like diamonds in the sky” S uara Rihanna berteriak teriak keras dari ponselku, aku mengerjap-ngerjapkan mata yang terasa masih lengket. Sambil menguap kupaksa tubuhku bergerak untuk mengambil ponsel yang kuletakkan di meja lampu di sisi kananku. Aku melirik jam weker sekilas yang tergeletak pasrah di lantai, jam 04.15 wib. Kuraih ponsel dari atas meja, di layar tertera nama yang sudah lebih dari kuduga dia adalah jelmaan dari seekor ayam. Iya ayam, dan tahu kan tugas ayam apa? Ini jam berapa coba? Jam 04.15 wib, mungkin sudah lewat se dikit. Tapi ini hari libur, dan dia masih saja membangunkanku dengan panggilan-panggilan di ponselku. Aku menguap sejenak sebelum akhirnya kuputuskan untuk menerima panggilannya. “Oppaa [1] ….!!” Suaranya yang cempreng itu membuatku menjauhkan ponsel dari telingaku. “Oppa pasti be...

PEREMPUAN BERPAYUNG BIRU

Cerpen Perempuan Berpayung Biru (Canva) Hari ini pukul 15.15 WIB aku berjalan menyusuri trotoar kampus dari arah kosku. Kampusku memang tak begitu jauh dari rumah kos, hanya dengan berjalan sepuluh menit saja aku sudah menapakkan kaki di lantai keramik gedung kampus. Awan mendung di langit Yogyakarta terlihat begitu jelas sore ini. Aku masih melangkah ringan menapaki trotoar sambil mendengarkan musik dari  earphone  ponselku. Ketika langkahku mulai memasuki pelataran kampus, mataku menangkap sesosok perempuan dengan payung biru berjalan melewatiku dengan kepala tertunduk. Kerudung putih yang ia kenakan melambai ringan tertiup angin. Sekilas aku melihat wajahnya, bibir yang tanpa senyum itu terlihat pucat dengan pandangan mata yang tajam. Ia masih menunduk dan berjalan dengan pelan. Kenapa ia sudah memakai payungnya? Sedangkan ini belum hujan. Tidak mau mengurusi orang lain aku melanjutkan perjalananku menuju kelas, karena sebentar lagi mata kuliah akan dimulai. * Sabtu ada...