Ilustrasi drama china (via Viu) Notes: Opini ini pernah dikirim untuk dipublish di media online "Mojok" pada 2021, tetapi ditolak! Belakangan ini saya lagi mandeg nonton drama Korea (drakor) karena merasa jenuh. Hal itu karena kini saya sedang berada di fase malas mikir. Sedangkan, drakor mulai tersaji dengan genre yang “berat-berat” dan menguras emosi, seperti Byeond Evil, Mouse , hingga The Penthouse. Karena itu pula, saya mulai kembali menonton drama China (selanjutnya disebut drachin) yang saya anggap lebih ringan. Saya memang sengaja memilih drachin karena mereka lebih banyak menawarkan drama romantis, jadi saya nggak perlu capek-capek mikir. Namun, setelah ratusan jam saya menonton drachin di waktu luang, ternyata saya menyadari sesuatu tentang drama-drama tersebut. Yang mana, kebanyakan drachin dibuat dengan alur yang sama dan terkesan itu-itu saja (dalam konteks drachin romantis). Setelah menonton belasan judul drachin, saya notice bahwa ternyata drachin sering...